Monthly Archives:

August 2009

so, is this birthday?

aha!
dulu, waktu saya berumur 7 tahunan, masih berambut panjang poni yang gaya kuncir nya selalu berganti ganti setiap hari, saya mengidolakan mbak nela. dia adalah kekasih om saya *oke, kata ‘kekasih’ terdengar agak aneh*.
mbak nela ini (umurnya 20an waktu itu) tipe perempuan yang cantik dengan rambut lurus tergerai panjang, pendiam dan idola di kampung. bunga desa, bahasa G4UL nya (tapi dia tidak mengupload video nya di youtube seperti marshanda, idola masa kini) . saking nge-pens nya saya sering mengamatinya. saya sampai hafal caranya berjalan. jika dia berjalan melewati sekelompok pemuda yang berusaha menggodanya, dia akan menundukan kepala dan berjalan cepat. tampak malu-malu. ini yang saya tiru.
jadi, tolong bayangkan, anak berusia 7 tahun dengan kulit hitam dan pipi gendut, rambut panjang hasil perawatan ibu, poni menutup jidatnya yang lebar, memakai seragam putih-merah, turun dari angkot dan berjalan menundukan kepala, malu malu, ketika melewati sekelompok pemuda *yang bahkan, menggodanya pun tidak*.
sudah?
mau muntah?
ini sudah saya siapkan ember. tenang saja.
ya! saya sebegitu inginya menjadi seperti mbak nela. menjadi perempuan dewasa.
waktu itu saya *dan setiap anak kecil, mungkin* merasa bahwa menjadi seseorang yang dewasa itu keren. bahwa anak SMA itu keren. bahwa anak kuliahan itu keren. bahwa orang yang sudah berusia 20an itu keren. yak! kata kuncinya adalah, semakin dewasa, semakin KEREN!
sampai ketika akhirnya saya berumur 17 tahun, saya baru menemukan bahwa ternyata hal itu terasa biasa saja. saya bahkan tidak menundukan kepala ketika lewat segerombolan pemuda yang *yes yes yes, akhirnya* menggoda saya. saya bahkan mengangkat kepala saya dan melotot. kalau perlu berhenti dan bertanya apa maunya mereka bersiul siul menggoda macam orang gila. saya lupa cita cita saya menjadi perempuan pemalu yang anggun dan menawan seperti mbak nela. lebih tampak seperti uhm, tante tante sewot *membenarkan letak poni*.
waktu di SD dulu, saya ingat sekali ketika guru saya memberi tau bahwa umur yang pas untuk perempuan menikah itu adalah umur 25 tahun yang disebut, usia matang sudah dewasa. ketika itu, saya sudah membayangkan, ketika saya berumur 25 tahun, saya akan sudah selesai kuliah, sudah bekerja dan mempersiapkan pernikahan. itu tergambar jelas di benak saya. umur 25 tahun menurut saya, waktu itu, sungguh KEREN. ya, lagi lagi KEREN saudaraku. saya membayangkan perempuan berbaju rapi, pergi ke kantor, menggunakan lipstik, span warna hitam *bookk, span!*, kemeja, menggunakan tas jinjing, kemudian punya pacar yang ganteng, rapi, sudah bekerja, hubungan percintaan yang ‘dewasa’ dengan diketahui orang tua kedua belah pihak. ah, waktu itu rasanya membayangkanya saja sudah senang.
dan, blarr! *efek asap dari backstage*
lagi lagi saya salah perkiraan.
okay. umur saya sekarang 24 tahun. pas sekali hari ini.
saya sudah lulus sejak 2 tahun yang lalu. sudah bekerja sejak itu pula. tetapi tidak menggunakan baju rapi ke kantor, hanya jeans dan kemeja warna warni dengan sepatu flat mirip anak TK. tidak menggunakan span yang terlihat dewasa itu. menggunakan lipstik kadang kadang. membawa tas gede bukan tas jinjing, dan bahkan ransel untuk ke kantor. punya pacar iya, orang tua tau iya, tetapi entah pacar saya itu ganteng atau tidak, rapi jelas tidak karena hobinya bercelana jeans robek dan t-shirt belel dengan rambut gondrong kadang dikuncir kadang tidak, ke kantor.
well, itu mungkin masalah trend saja. masuk akal, jika hal hal semacam itu berubah seiring dengan perkembangan jaman. tapi, rasa rasa itu hilang. rasa bahwa berusia 20++ itu keren, bahwa sudah bekerja itu cool, bahwa sudah punya pacar yang serius itu impian para perempuan dewasa.
saya tidak merasa itu sesuatu yang keren lagi. yang ada, di umur segini, saya merasa biasa saja. masih seperti anak kecil yang ngambek kalau keinginanya tidak terkabul. yang membeli baju warna warni instead of formal dresses. yang merasa belum pantas, dianggap dewasa. lebihnya, merasa belum pantas untuk menikah 🙂
ya, saya bahkan masih merasa terlalu kecil untuk menikah. walaupun teman teman saya banyak yang sudah beranak!
ya, saya masih merasa terlalu manja, yang apa apa maunya dibantu, yang masih nangis nangis karena ‘mainanya’ direbut teman.
ya, saya tidak tau ukuran dewasa itu seperti apa.
tidak tau kenapa *ini kenapa jadi serius sih*
okay, saya tidak tau bagaimana harus mengakhiri tulisan ini.
ini saya sekarang. 24 tahun yang kata orang sudah tua. saya masih disini mencintai kepik dan selalu ingin menjadi sepertinya, kemudian hidup bersama peri di kebun nenek. dan saya percaya itu ada. sungguh.
you know what, im not that into birthday party. for me, birthday is just as ordinary as the other day. its more about knowing what have i done, how far have i been walking, am i achieving my dreams or i just standing still?
just like what Ralph Parlette said, ‘Real birthdays are not annual affairs. Real birthdays are the days when we have a new birth’.
so im gonna take some time to contemplate, now 🙂
thankyou friends, for the birthday blast and those ladybugs.
fryda, for the post and the cute card
basu, for this blog header and the post also 🙂
and yes, for the BF, nyeheheh
thank you for showering me with your patience, love and understanding *ciumciumketek*
psst, its a secret. the reason why i love you is that because you believe in my granny’s world. we’re heading to granny’s garden to meet fairies and ladybugs, arent we?
*ya saya tau, ini agak norak. macam ucapan terimakasih pemenang award penyanyi dangdut dengan toket terbesar tahun ini. tapi tenang, saya tidak akan meng copy paste kan ucapan selamat ulang taun di fesbuk yang jumlahnya mencapai 5000 sekian itu kok, LOL- no, its only a joke, believe me, im not that pupolar, or should i post my private video to youtube to gain my popularity? -ajeng dilemparin kancut bekas pake, hiyek!*
august 11 *belom tanggal 12 pula, kurang 15 menit*, sky dining plaza semanggi with fryda, basu, wido, kiki and the beloved BF 🙂 – pasrah itu jco yang baru dibeli udah dijadiin krim malem *sigh

august 12, 8 p.m, ibu’s pool side – banda aceh *ketauan ga ganti baju nyahaha* – surprise ladybug cake, ended by penceburan ke kolam! *mana banda aceh lagi kenceng banget anginya, dingin aja!

selembar uang

apa yang bisa kamu beli dengan uang 45 ribu rupiah? satu paket nasi ayam telor di Mcd?dua buah lucky charm di toko aksesoris?empat bungkus rokok?satu kemeja unbranded di ITC?satu cup kopi kenamaan? gampang ya, menghabiskanya dalam waktu singkat, untuk sesuatu yang sebenarnya tidak kita butuhkan. […]

Read more