Bitter Life

I wish I could say: Im freakin’ tired I need a break!

Kamu pikir enak, setiap hari harus bangun pagi, badan lemas, mual, muntah, harus ketemu macet, bekerja, pulang malam?

Kamu pikir enak, harus melakukan sesuatu hal yang tidak kamu suka?

Kalau saya juga boleh bilang saya capek. Emotionally, phisically.

Menurut kamu, saya melakukan ini untuk apa?

—————–

Kepada kumbang madu penyejuk hati,

Aku akan selalu percaya pada kata-katamu. Bahwa kita akan selalu baik-baik saja. Bahwa ini sementara. Bahwa akan ada hari dimana kita hanya bisa tertawa ketika kembali menengok lembar hari ini. Nanti, kita akan merebahkan punggung, menyesap teh hangat sambil bercerita tentang hari kita yang melelahkan, seperti waktu itu.

—————–

ini cuma rindu
pada padang rumput yang dulu
menggelitik seru
sedikit merayu

seperti dandelion yang dulu pernah membuatnya tersenyum malu

(misskepik, March 24, 2009)