dreams

sudah lama rasanya tidak menyemangati diri sendiri dengan daftar keinginan.

saya tidak sabar menunggu april tiba. itu berarti semua kecemasan saya selama ini akan segera berkahir, yah, diganti dengan kecemasan baru sih. tapi, sungguh saya tak sabar menunggu nya.

saya masih ingat pernah bermimpi untuk punya sanggar tari untuk anak-anak. tapi entah kenapa, impian itu hilang ditelan waktu. ditelan keluhan harian yang selalu saya bawa pulang dari tempat bekerja.

saya masih ingat pernah bercita-cita jadi dosen. ingin sekolah lagi lalu melamar menjadi dosen. menjadi dosen seperti bu Iva, dosen pembimbing saya dulu. pagi mengantar anak sekolah, lalu mengajar, lalu siang menjemput anak sekolah dan mengantarkanya ke tempat les, lalu sore mengajar, pulang mengajar menjemput anak dari tempat les. lagi-lagi, impian itu hilang ditelan kelelahan hati sepulang kantor.

saya juga masih ingat saya ingin punya anak perempuan bernama Lemon. kalo yang ini sih usahanya tar aja bahahaha.

beberapa perintilan keinginan seperti ingin bisa menyulam, menjahit, mulai menggambar lagi, menari, lari pagi keliling komplek, menonton film film bagus dan lain-lain, tentu saja hilang entah kemana, mungkin ditelan kelelahan juga.