Menyembuhkan Backpain dengan Iyengar Yoga

Artikel ini ditayangkan di website The Urban Mama.

Rasanya sakit pinggang adalah penyakit langganan ibu-ibu ya? Atau hanya saya saja?

Sejak empat tahun lalu sakit pinggang saya datang dan pergi. Lebih sering datangnya daripada perginya. Dari dokter yang memeriksa saya dulu, sakit di bagian lower back sampai ke panggul yang saya alami ini disebabkan oleh ‘sisa’ SPD (Symphisis Pubis Dysfunction) yang saya alami ketika hamil dulu ditambah dengan buruknya postur dan aktivitas saya sehari-hari. Aktivitas buruk itu ya salah satunya tidak pernah olahraga. Sepanjang hari hanya duduk saja. Berangkat ke kantor duduk di belakang setir, sampai kantor duduk di depan laptop. Ya kalau begitu, bagaimana tidak mau sakit?

Saya sempat menjalani fisioterapi seperti yang disarankan oleh dokter. Tetapi harus berhenti di tengah jalan karena saya harus pindah ke Singapura, mengikuti suami. Saya pikir bisalah nanti pengobatan ini dilanjutkan di sana. Tapi memang saya yang bandel, pengobatan itu tidak saya lanjutkan lagi. Saya menjalani hari-hari seperti biasa. Sakitnya masih sering datang. Bahkan sebenarnya bertambah parah karena sejak pindah ke Singapura, saya mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga sendiri. Saya tidak lagi bekerja kantoran dan kami tidak memiliki ART. Pekerjaan domestik seperti membersihkan kamar mandi dan mengangkat barang-barang yang berat ternyata salah satu pemicu penyakit ini datang kembali.

Tapi kan sejak pindah ke Singapura, mulai olahraga? Iya benar. Saya mulai keranjingan lari seperti teman-teman yang lain tapi ternyata dengan kondisi lower back yang tidak fit membuat core saya tidak kuat dan karena dilakukan berulang dalam jangka waktu lama menyebabkan sakitnya bertambah parah. Setelah beberapa kali mendapat ‘serangan’ lower backpain yang membuat saya benar-benar tidak bisa beraktivitas, akhirnya saya mulai berkonsultasi lagi ke dokter, menjalani serangkaian fisioterapi dan berhenti lari tetapi menggantinya dengan yoga. Iyengar yoga lebih tepatnya.

Mengapa Iyengar?

Salah satu tujuan dari Iyengar yoga adalah untuk perbaikan postur. Pose-posenya dibahas dan dilakukan secara detail dengan teknik pernapasan dan waktu yang ditentukan secara tepat. Jenis yoga ini memang banyak diikuti oleh orang dengan penyakit chronic backpain, tidak mengherankan jika kelas yang saya ambil mayoritas diikuti oleh orang lanjut usia.

Dengan menggunakan beberapa properti seperti blocks, rope, belt, blanket, bolster dan chair, Iyengar yoga memberikan kemudahan untuk pelakunya. Karena dengan bantuan properti tersebut ketepatan pose dapat dicapai sehingga olah tubuh menjadi semakin maksimal. Jika pose dan postur kita benar, badan seperti di stretch dengan maksimal dan ‘dipaksa’ untuk berada di posisi yang seharusnya. Gerakannya tampak mudah, tapi percayalah, susah sekali untuk bisa sesuai dengan instruksi. Harus mencoba berkali-kali sampai dinyatakan benar oleh instruktur. Walaupun terlihat hanya ‘begitu-begitu’ saja, tetapi keringat mengucur deras juga.

Gambar dari: www.yogalacrosse.com

Setelah menjalani Iyengar yoga kelas khusus untuk backpain selama kurang lebih dua bulan, dengan frekuensi latihan dua kali dalam satu minggu, lower backpain saya mulai berkurang jauh. Saya juga melakukan beberapa pose yang simple di rumah. Biasanya pagi hari, siang hari di tengah-tengah aktivitas jika bagian panggul saya mulai nyeri dan malam hari sebelum tidur.

Instruktur yoga saya tergolong galak. Tegas mungkin kata yang lebih sesuai. Setiap pose akan ia teliti dengan benar. Jika tidak sesuai ia akan membantu sampai pose dan postur saya benar. Terbukti setiap selesai kelas, badan saya terasa lebih segar seperti habis dipijat. Rasanya seluruh badan seperti ditarik dan direlaksasi.

Lower backpain ini memang belum sembuh total. Tetapi saya yakin dengan latihan yang rutin dan sungguh-sungguh, sakit ini akan hilang. Rencananya, saya akan terus berlatih Iyengar yoga, bukan saja untuk menyembuhkan lower backpain tetapi juga untuk menguatkan core sehingga saya bisa kembali berlari. Sementara memang harus menahan keinginan untuk lari dulu, takut kalau belum sembuh dan kuat benar, bisa-bisa sakitnya bertambah parah.

Memang harus sabar dan tekun. No pain, no gain.

  1. nyonyasepatu 06/01/2015 at 1:17 pm

    Cepet sembuh ya Jeng, aku jadi penasaran jga deh, secara punggung sering nyeri

    1. misskepik 06/01/2015 at 2:50 pm

      Tengkyu mbak Non! Cobain deh mbak, kadang sakitnya tuh ‘cuma’ karena otot-otot kaku kurang di stretch

  2. nengwie 07/01/2015 at 3:03 am

    Pengen juga ikutan yoga begini, saya juga penderita low backpain.. tersiksa kalau sudah berdiri atau jalan lama 🙁

    1. misskepik 07/01/2015 at 6:58 am

      Ayo mbak, cobain deh. Mayan banget ini 😀

  3. bemzkyyeye 26/01/2015 at 9:10 pm

    Hai mbak Ajeng, salam kenal yah 🙂

    Saya udah 2bulan ini ikutan yoga, tp blm tau yg namanya Iyengar Yoga. Ikutan yoga jg krn pengen nyembuhin backpain yg nyiksa banget tiap kecapean. Ada postingan ini, jadi pengen coba gerakan2 Iyengar Yoga 🙂

    TFS yah mbak 🙂

    1. misskepik 26/01/2015 at 10:04 pm

      Hai mbak Yeye!

      Salam kenal juga ya 🙂
      Kalo baru mulai Iyengar, sebaiknya dengan instruktur ya. Katanya sudah banyak studio yoga yang menyediakan kelas Iyengar. Kalo pake instruktur biasanya gerakan lebih pas, jadi langsung menuju sasaran hehehe.

      Makasih udah mampir yaa

      1. bemzkyyeye 26/01/2015 at 10:25 pm

        Oo gt, makasih infonya yah 😀

Comments are closed.